Pusat Laba
By. atchokers.blogspot.com
Manfaat Pusat Laba
1.
Kualitas keputusan dapat
meningkat karena keputusan tersebut dibuat para manajer yang paling dekat
dengan titk keputusan.
2.
Kecepatan dari pengambilan
keputusan operasional dapat meningkat karena tidak perlu mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari kantor pusat.
3.
Manajemen kantor pusat bebas dari
pengambilan keputusan harian sehingga dapat berkonsentrasi pada hal yang lebih
luas.
4.
Manajer karena tunduk pada hanya
sedikit batasan dari corporate, lebih bebas untuk menggunakan imajinasi dan
inisiatif-nya.
5.
Karena pusat-pusat laba serupa
dengan perusahaan yang independen, maka pusat laba memberikan tempat pelatihan
yang sempurna bagi manajemen umum.
6.
Kesadaran laba (profit
consciousness) dapat ditingkatkan karena para manajer yang bertanggung jawab
atas laba akan selalu mencari cara untuk meningkatkan labanya.
7.
Pusat laba memberikan informasi
yang siap pakai bagi manajemen pucak (top manajemen) mengenai
profitabilitas dari komponen-komponen
individual perusahaan.
8.
Karena keluaran (output) yang
dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba sangat responsive terhadap tekanan
untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya.
Kesulitan dengan Pusat Laba
1.
Pengambilan keputusan yang
terdesentralisasi akan memaksa manajemen puncak untuk lebih mengendalikan
laporan pengendalian manajemen dan bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi,
sehingga mengakibatkan hilangnya pengendalian.
2.
Jika manajemen kantor pusat lebih
mampu dan memeliki informasi yang lebih baik dari pada manajer pusat laba
umumnya, maka kualitas keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.
3.
Perselisihan dapat meningkat
karena adanya argumen-argumen harga transfer yang sesuai, pengolahan biaya umum
(common cost) yang tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya
dihasilkan secara bersama-sama oleh dua atau lebih unti bisnis.
4.
Unit-unit organisasi yang pernah
bekerja sama sebagai unti fungsional akan saling berkompetisi satu sama lain.
5.
Divisionalisasi dapat
mengakibatkan biaya tambahan karena adanya tambahan manajemen, pegawai, dan
pembukuan yang dibutuhkan, dan mungkin mengakibatkan duplikasi tugas disetiap
pusat laba.
6.
Para manajer umum yang kompeten
mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena tidak adanya
kesempatan yang cukup bagi untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.
7.
Mungkin ada terlalu banyak
tekanan atas profitabilitas jangka pedek dengan mengorbankan profitabilitas
jangka panjang.
8.
Tidak ada sistem yang sangat
memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari masing-masing pusat
laba akan mengoptimalkan laba dari perusahaan secara keseluruhan.
Unti
Bisnis sebagai Pusat Laba
Hampir
semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer yang bertanggung
jawab atas unit tersebut memiliki kendali atas pengembangan produk, proses
produksi, dan pemasaran.
Batasan atas Wewenag Unit Bisnis
Untuk
memahami sepenuhnya manfaat dari konsep pusat laba, manajer unti bisnis akan
memiliki otonomi seperti presiden dari suatu perusahaan independen.
Batasan dari Unit Bisnis Lain
Sangatlah
berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu pusat laba dalam hal pengendalian
atas tiga jenis keputusan:
1.
Keputusan produk (barang atau
jasa apa yang harus dibuat dan dijual)
2.
Keputusan pemasaran (bagaimana,
dimana, barapa jumlah barang atau jasa yang akan dijual ?)
3.
Keputusan perolehan (procurement)
atau sourcing (bagaimana mendapatkan atau memproduksi barang atau jasa)
Batasan dari Manjemen Korporat
Batasan-batasan yang dikenakan oleh
manajemen korporat dikelompokkan menjadi tiga bagian:
1.
Batasan yang timbul dari
pertimbangan-pertimbangan strategis
2.
Batasan yang timbul karena adanya
keseragaman yang diperlukan
3.
Batasna yang timbul dari nilai
ekonomis sentralisasi.
Pusat
Laba Lainnya
Unit-unit Fungsional
Perusahaan multi bisnis biasanya
terbagi dalam unit-unit bisnis, di mana setiap unit diperlakukan sebagai unit
penghasil laba yang independen. Keputusan pihak manajemen untuk pusat labanya
haruslah berdasarkan besarnya pengaruh (bahkan jika bukan pengendalian total)
yang dilaksanakan oleh manajer unit terhadap aktivitas yang mempengaruhi laba
bersih.
Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan
sebagai pusat laba dengan membebankan biaya dari produk yang terjual. Harga
transfer ini memberikan informasi yang relevan bagi manajer pemasaran dalam
membuat trade off pendapatan/pengeluaran yang optimal, dan praktik standar
untuk mengukur manajer pusat laba berdasarkan profitabilitasnya akan memberikan
evaluasi terhadap trade off yang dibuat.
Harga transfer yang dibebankan kepusat laba harus berdasarkan biaya standar,
dan bukan biaya aktual dari produk yang terjual.
Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya
merupakan pusat beban, dimana manajemen dinilai berdasarkan kinerja versus
biaya standar dan anggota overhead. Oleh karena itu, dimana kinerja proses
manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan untuk membuat evaluasi
yang terpisah atas aktivita-aktivitas seperti pengendalian mutu, penjadwalan
produk, dan keputusan buat atau beli (make-or-buy decision).
Unit
pendukung dan pelayanan
Unit-unit pemeliharaan, teknologi
informasi, transfortasi, teknik, konsultan, layanan kjonsumen dan aktivitas
pendukung sejenis dapat dijadikan sebagai pusat laba. Hal ini dapat
dioperasikan kantor pusat dan divisi pelayanan perusahaan, atau dapat dipenuhi
dalam unti bisnis itu sendiri. Unit bisnis tersebut membebankan biaya pelayanan
yang diberikan, dengan tujuan financial untuk menghasilkan bisnis yang
mencukupi sehingga pendatan setara dengan pengeluaran.
Organisasi Lainnya
Suatu
perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggung jawab atas pemasaran produk
perusahaan di wilayah geografis tertentu sering kali menjadi pusat laba secara
alamiah.
Mengukur
Profitabilitas
Terdapat dua jenis pengukuran
profitabilitas yang digunakan dalam mengevaluasi suatu pusat laba, sama halnya
seperti dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan.
1.
Pengukuran kinerja manajemen,
yang memiliki fokus pada bagaimana hasil kerja para manajer. Pengukuran ini
digunakan untuk perencanaan (planning), koordinasi (coordinating), dan pengendalian (controlling) kegiatan
sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang
tepat bagi para manajer.
2.
Ukuran kinerja ekonomis, yang
memiliki fokus pada bagaimana kinerja pusat sebagai suatu entitas ekonomi.
Jenis-jenis Ukuran
Kinerja
Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih.
Meskipun demikian, kinerja dievalusi berdasarkan lima ukuran profitabilitas,
yaitu sebagai berikut:
1.
Margin contribusi
2.
Laba langsung
3.
Laba yang dapat dikendalikan
4.
Laba sebelum pajak
5.
Laba bersih
Pendapatan
Memilih metode pengakuan pendapatan
yang tepat sangatlah penting. Apakah
pendapatan dicatat, ketika pesanan dibuat, ketika pesanan dikirim, apakah
ketika uang kas diterima ?
Dalam beberapa kasus dua atau lebih pusat
laba dapat berpartisipasi dalam suatu usaha penjualan yang sukses. Idealnya,
setiap pusat laba harus diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya dalam suatu
transaksi.
Pertimbangan
manajemen
Dalam mengevaluasi manajer bisnis,
hampir semua perusahaan di AS melibatkan sebagian (jika bukan seluruhnya)
biaya-biaya yang telah disebutkan sebelumnya, baik biaya yang berada di bawah
kendalinya maupun yang bukan.
Hampir semua kebingungan yang timbul
dalam mengukur kinerja manajer pusat laba biasanya terjadi sebagai akibat dari
kegagalan untuk memisahkan antara pengukuran kinerja manajer dengan pengukuran
ekonomis suatu pusat laba.
No comments:
Post a Comment