LATAR
BELAKANG
Globalisasi di bidang ekonomi barangkali kini
menjadi kerangka acuan dan sekaligus contoh yang saat ini paling jelas bisa
menggambarkan bagai-mana sebuah kekuatan global bisa berdampak pada banyak
aspek kehidupan. Dengan kata lain, proses globalisasi keuangan tidak lagi
bersifat komplementer terhadap perdagangan dan investasi internasional, namun
telah memiliki ruang tersendiri.
Saat ini perdagangan hanya sedikit memakai uang, karena
uang telah menjadi barang dagangan itu sendiri. Sebagai gambaran, jika pada
tahun 1986 hanya $188 miliar yang ditransaksikan setiap harinya oleh para
pedagang valas di New York, London, dan Tokyo, maka jumlah ini telah meningkat
drastis menjadi hampir $1,5 triliun di tahun 1995, dan terus bertambah dari
tahun ke tahun. Di samping perdagangan valas, inovasi-inovasi yang dilakukan di
bidang keuangan banyak memunculkan produk-produk keuangan lain yang relatif
baru seperti obligasi.
Sebagai dampak dari globalisasi sebagaimana ilustrasi di atas, akhir-akhir
ini banyak sekali bermunculan di tanah air kita perusahaan-perusahaan yang
melakukan bisnisnya di bidang perdagangan valas baik untuk underlying asset
maupun produk-produk turunannya (derivatif).Valuta asing itu sendiri diperlukan dalam pasar uang untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. Dan di pasar uang juga diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek. Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi) maupun kredit tiga bulanan (Belening). Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun, maka disebut kredit jangka pendek.Dengan adanya pasar uang bisnis pun dipermudah sehingga menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar. Pasar Uang bagi suatu Perusahaan atau lembaga-lembaga lainnyasudah menjadi target untuk kelancaran bisnis dan untuk mengembangkan bisnis. Seperti halnya dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar uang dari segi tinjauan terdiri dari permintaan dan penawaran. Yang dimaksud dengan penawaran uang disini ialah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Sedangkan yang dimaksud dengan permintaan akan uang, dilain pihak, ialah kebutuhan masyarakat akan uang tunai.
Berdasarkan
Latar Belakang, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah
pengertian dari Pasar Uang?
2. Apa tujuan dari
Pasar Uang?
3. Sebutkan apa
saja Instrumen Pasar Uang!
4. Jelaskan apa
pengertian dari Pasar Valas!
5. Sebutkan
Jenis-jenis transaksi apa saja yang termasuk dalam Pasar Valas!
6. Bagaimana
interaksi yang terjadi pada Pasar Uang dan Pasar Valas?
TUJUAN
Berdasarkan
Rumusan Masalah yang dikemukakan, maka tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Pasar Uang itu sendiri
2. Untuk mengetahui
apa tujuan dari Pasar Uang
3. Untuk
mengetahui apa saja instrument Pasar Uang
4. Untuk
mengetahui apa pengetian Pasar Valas
5. Untuk
mengetahui Jenis-jenis transaksi apa saja yang termasuk dalam Pasar Valas
6. Untuk
mengetahui interaksi yang terjadi pada Pasar Uang dan Pasar Valas.
MANFAAT
Ø Manfaat penelitian
¡ Bagi pelaku pasar valuta asing Indonesia
l Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat
menjadi salah satu bahan informasi dan acuan bagi para investor dalam pengambilan
keputusan investasi dipasar valuta asing sehingga menambah kepekaan terhadap
berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi fluktuasi kurs valuta asing.
¡ Bagi peneliti selanjutnya
l Sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pasar valuta asing.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Pasar Uang ( Pasar Abstrak)
Sesuai dengan namanya
pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau
surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari
satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang
sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Kebutuhan akan adanya
pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah
dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian
pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Mempermudah
masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau
keperluan jangka pendek lainnya.
2. Memberikan kesempatan masyarakat
berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3. Menunjang
program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
2.
Tujuan
Pasar Uang
Tujuan Pasar Uang
adalah untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga keuangan bank maupun
bukan bank untuk memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang
diinvestasikan di pasar uang adalah kelebihan dana sementara dan biasanya
dibutuhkan dana dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji, dan deviden.
Dengan alasan ini maka para investor pasar uang sangat sensitive terhadap
resiko.
Jenis-Jenis Risiko
Investasi Bagi Investor
1.
Risiko pasar. Risiko yang berkaitan
dengan turunnya nilai surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan
investor mengalami capital loss.
2.
Risiko investmen. Risiko yang memaksa
investor menempatan pendapatan yang diperoleh dari tingkat bunga kredit atau
surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga.
3.
Risiko gagal bayar. Risiko yang terjadi
akibat tidak mempunyai peminjam memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang
diperjanjikan.
4.
Risiko inflasi. Pemberi pinjaman
menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang dan jasa-jasa yang akan
menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya. Oleh karena itu risiko
inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli.
5.
Risiko valuta. Yaitu kerugian yang
terjadi akibat adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata
uang asing.
6.
Risiko politik. Kemungkinan terjadi
karena adanya ketentuan perundangan yang mengakibatkan turunnya pendapatan yang
diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari
modal yang diinvestasikan.
7.
Marketability atau Liquidity risk.
Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar uang sulit dijual kembali sebelum
jatuh tempo.
3.
Instrumen
Pasar Uang
Jenis-jenis Instrumen diperdagangkan di
Indonesia saat ini adalah :
1.
Pasar
Uang antar Bank, adalah transaksi untuk menyerahkan
sejumlah kelebihan dana dari suatu Bank kepada Bank yang lain, di mana Bank
yang menerima dana sedang kalah kliring. Kalah kliring artinya sebuah Bank yang
kekurangan dana untuk membayar kepada nasabahnya.
2.
Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), SBI adalah sejenis surat berharga yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral dan ditujukan untuk dibeli
oleh Bank Umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia
mengelurkan SBI untuk mengurangi peredaran uang di dalam masyarakat.
3.
Sertifikat
Deposito, SD adalh deposito berjangka dimana jenis simpanannya
dapat dijualbelikan.
4.
Call
Money, Call Money adalah pinjaman yang singkat antar bank
yang sewaktu-waktu ditarik dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari s/d 1
minggu.
5.
Commercial
Paper, adalah surat utang tanpa jaminan dengan jangka waktu
2 hari s/d 270 hari.
6.
Repurchase
Agreement, adalah penjualan suatu surat berharga
disertai komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat
berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.
7.
Treasury
Bills, adalah surat utang yang diterbitkan oleh Negara
dengan jangka waktu kurang dari 90 hari – 1 tahun.
8.
Promissory
Notes, adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya
utang piutang jangka pendek antara
kreditur dan debitur.
Sedangkan
yang diperdagangkan secara Internasional antara lain :
1.
Treasury
bills
2.
Commercial
paper
3.
Negotiable
certificate of deposits
4.
Banker’s
acceptance
5.
Bill
of exchange
6.
Repurchase
agreement
7.
Fed
funds
4.
Pengertian
Pasar Valas
Foreign Forex (Forex) atau
dalam pengertian bahasa Indonesia disebut sebagai Valuta Asing (Valas) adalah suatu mata uang tertentu yang dimiliki
oleh negara lain sebagai alat pembayaran yang sah. Valuta asing mempunyai suatu
arti apabila Valuta tersebut ditukarkan oleh negara lain tanpa batasan.
Pasar Valuta asing (Valas) adalah pasar keuangan tempat
terjadinya transaksi Valas dalam berbagai bentuk dan mempunyai peran penting
dalam perekonomian, terutama dengan terjadinya arus integrasi pasar keuangan
global. Keberadaan pasar valas tidak dapat dihindari mengingat perdagangan mata
uang yang terjadi adalah turunan dari fungsi uang sebagai Store of Value dan diperlukan untuk memfasilitasi perdangan barang
dan jasa yang terjadi antar negara. Disamping itu, transaksi yang terjadi di
Pasar Valas juga merupakan saran lalu lintas modal yang berfungsi untuk ‘smoothing’ kesenjangan dana tabungan dan
investasi yang terjadi dalam suatu perkonomian. Namun, konsep borderless dari lalu lintas modal yang bergerak sesuai
dengan keuntungan yang didapat juga menyebabkan pergerakan dana menjadi
sensitif terhadap persepsi dan ekspektasi pelaku pasar. Kondisi ini menyebabkan
diperlukannya Pasar Valas yang dalam dan efisien sehingga dapat menyerap
gejolak yang terjadi.
Pelaku ekonomi yang
utama dalam pasar Valas dapat digolongkan menjadi :
1)
Individu
Individu-individu yang bermain di pasar valas
terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. Kebutuhan pribadi misalnya
seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar negeri.
Kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis Internasional.
Contohnya Importir individu.
2)
Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah
institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi
dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan Bank investasi.
3)
Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar
dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para
pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange
dealer atau exchange trader.
4)
Bank
Sentral
Bank sentral memasuki pasar valas dengan tujuan
utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari operasi valas
yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah mempengaruhi nilai mata
uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang
menurut Bank Sentral sesuai dengan kepentingan ekonomi dan negaranya.
5)
Spekulan
dan Arbitraser
Arbitraser
adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif
mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang
terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi
bisnis atau komersial yang perlu dilimdungi di pasar valas.
6)
Pialang
Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang
menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas di pasar
valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah disepakati,
yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar pialang adalah penguasaannya
atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai
pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi pasar yang efisien.
5.
Jenis-Jenis
Transaksi Valas
Berkembangnya pasar
valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku dan volume transaksi saja, namun juga
memunculkan variasi jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar
valas adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap,
dan option. Selain itu terdapat berbagai turunan dan kombinasi dari jenis
transaksi derivative tersebut diatas yang disesuaikan dengan kebutuhan atau
tujuan pelaku pasar atau investor. Namun, dipasar valas-rupiah pasar transaksi
selain spot, forward, dan swap belum berkembang cukup dalam.
1.
Transaksi
spot
yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi
penjual untuk menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran
(mata uang domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya kontrak. Transaksi spot juga memungkinkan untuk
diselesaikan (settle) pada hari yang
sama, atau lebih dikenal dengan today settlement, atau diselesaikan pada
keesokan harinya, atau dikenal dengan tomorrow settlement.
2.
Transaksi
forward
yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement
(penjual menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran) pada
saat tertentu (lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak yang diperjanjikan
dengan harga/kurs forward sebesar
kurs spot ditambah premi forward (dengan
asumsi mata uang domestik akan terdepresiasi pada saat kontrak forward jatuh tempo.
3.
Transaksi
swap
yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun
dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah
transaksi membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual valas. Sebaliknya,
transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas yang diikuti oleh
transaksi forward beli valas. Transaksi swap umumnya digunakan sebagai
fasilitas lindung nilai aset dari risiko fluktuasi kurs. Disamping jenis
transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang diperdagangkan juga
bermacam-macam. Namun, mata uang asing paling banyak diperdagangkan di pasar
valas adalah hard currencies seperti US dollar dan euro.
6.
Margin Trading
A.
Definisi
dan Pengertian Margin Trading
Dalam dunia forex
margin trading merupakan bagian yang sangat penting dan harus wajib dipahami
setiap investor. Bisa dianggap margin merupakan darah kehidupan (life blood). Di pasar saham, margin merupakan
fasilitas yang diberikan perusahaan pialang saham kepada investor. Dikatakan
fasilitas, karena memang perusahaan pialang saham memberikan semacam pinjaman
kepada investor. Namun, pinjaman ini tidak harus dikembalikan secara terjadwal,
sebagai pinjaman dari Bank. Investor baru mengembalikan bila berhasil menjual
saham yang dibelinya dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang dibelinya.
Atau sebaliknya, berhasil melikuidasi posisi jualnya (short selling), dengan membeli dengan harga lebihrendah dari harga
jual. Sebagai imbalan atas fasilitas yang disediakan perusahaan pialang
berjangka itu, investor harus membayar bunga pinjaman dan fee.
Di pasar forex, margin
bukan merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang berjangka. Artinya,
perusahaan pialang berjangka tidak perlu “menalangi” kebutuhan dana investor
yang melebihi dana yang dimilikinya untuk berinvestasi. Konsep yang berbeda ini
disebabkan pada perdagangan forex atau umumnya future market tidak memerlukan penyerahan (non-delivery) barang yang menjadi subjeknya misalnya saham. Margin
dalam perdagangan forex merupakan uang jaminan yang disetorkan investor kepada
perusahaan pialang berjangka, agar investor bisa melakukan transaksi melalui
perusahaan pialang berjangka tersebut.
Harga pasar GBP 1 = USD 1.8850
Beli: USD 10,000 (1 lot)
Nilai transaksi : Rp USD 18,850 (USD 10,000 x GBP
1.8850
Initial margin : 1 %
Dibutuhkan dana : USD 100 ( 1 % x USD 10,000
Ketika harga pasar GBP 1 = USD 1,8950
Jual: USD 10,000 (1 lot)
Diperoleh hasil: USD 18,950 (USD 18,950-USD 18,850)
Rate of Return: 100% (USD 100/USD 100 x 100%)
Disini kita melihat investor melakukan open position
dengan membeli 1 lot GBP (USD 10,000) dimana harga GBP adalah USD 1,8850.
Dengan demikian, dana yag dibutuhkan adalah USD 18,850, atau investor harus
menyetor dana sebesar itu sebagai modal transaksi 1 lot GBP. Tapi, karena
perdagangan dilakukan dengan sistem margin, dan margin yang ditetapkan adalah 1
% dari nilai kontrak, maka investor cukup menyetor modal USD 100(1% x USD
10,000). Lalu dari mana dana yang USD 9,900? Karena dalam future trading tidak ada penyerahan maka tidak diperlukan
kekurangan dana tersebut. Jadi untuk membeli GBP senilai USD 10,000 itu,
investor cukup menyediakan dana USD 100. Sedang dalam perdagangan saham, untuk
bisa bertransaksi saham senilai USD 100,000, investorharus menyetor margin USD
50,000. Kekurangannya USD 50,000 akan dipinjam dari perusahaan pialang saham.
Dalam UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi, margin didefinisikan sebagai sejumlah uang atau surat
berharga yang harus ditempatkan nasabah kepada pialang berjangka, pialang
berjangka kepada anggota kliring berjangka, atau anggota kliring berjangka
kepada lembaga kliring berjangka, untuk mejamin pelaksanaan transaksi kontrak
berjangka. Margin disetorkan untuk setiap amanat nasabah yang ditempatkan
kepada pialng berjangka. Hal itu bertujuan sebagai jaminan pelaksanaan transaksi
kontrak berjangka yang dibuat berdasarkan amanat tadi.
B.
Jenis-Jenis
Margin
Meskipun dikatakan
margin merupakan dana yang harus disetor oleh investor, namun jumlah setoran
tersebut berbeda-beda untuk setiap jenis margin. Kalau begitu, ada banyak jenis
margin? Memang demikianlah adanya. Berikut akan dibahas satu per satu
jenis-jenis margin tersebut.
Initial marginoroginal margin. Dalam
bahasa Indonesia initial margin biasa disebut margin awal, yaitu sejumlah uang
yang disetor oleh investor pada saat pembukaan account. Jumlahnya sesuai
kesepakatan awal yang dibuat antara investro dengan dengan pialang berjangka,
biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai kontrak. Dalam commodity future
lazimnya initial margin ditetapkan berkisar 5 – 10% dari nilai kontrak, waktu,
dan gejolak harga yang terjadi. Dalam perdagangan forex initial margin
ditetapkan 1% dari nilai kontrak. Jadi lebih kecil dari initial margin pada
perdagangan komoditi berjangka. Karena dalam perdagangan forex nilai kontrak
ada dua, yaitu size besar USD 100,000 dan size kecil 10,000 maka besar nilai
initial margin pada perdagangan forex adalah USD 1,000 (Rp. 10.000.000) atau
USD 100 (Rp. 1.000.000), jika kurs rupiah ditetapkan Rp.10.000 per dollar AS.
Variation
margin. Dalam bahasa Indonesia istilah yang
digunakan adalah margin sela, yaitu merupakan tambahan margin yang disetor
karena besaran margin selanjutnya telah berada dibawah besarab margin awal,
sebagai akibat pergerakan harga yang berlawanan dengan yang diperkirakan
semula.
Maintenance
margin.
Istilah
yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah margin minimum. Margin ini
merupakan besaran nilai yang harus dijaga atau dipelihara oleh investor dalam
melakukan transaksi. Umumnya margin minimum ini ditetapkan sekitar 75% - 80%
dari margin awal.
Margin
Call. Jenis margin ini mirip dengan margin sela, yaitu
Jumlah dana yang harus disetro kembali oleh investor. Hanya saja, dalam margin
call setoran dana harus dilakukan jika dana yang dioutstanding sudah berada di
bawah maintenance margin, bukan initial margin. Jika investor mendapat margin
call berarti investor harus menambah dananya sampai ke level initial margin,
kalau tidak dilakukan, posisinya akan ditutup oleh perusahaan pialang.
C.
Strategi
Margin Trading
Kita sudah sampai pada pembahasan mengenai bagaimana
kita menghitung keuntungan atau kerugian dalam transaksi dengan sistem margin
trading. Kali ini kita meningkat pada topik strategi menghadapi transaksi
margin trading.
Dalam kasus posis GBP menguat menjadi USD 1,8950,
apa yang harus dilakukan investor? Melikuidasi? Menahan? Atau adakah keputusan
lain? Dalam posisi demikian sebenarnya ada tiga strategi yang bisa diambil,
yaitu :
1. Tidak
mengambil keputusan apa-apa (hold/menahan)
2. Melikuidasi
dan mengambil keuntungan bersih USD 95
3. Melipatgandakan
keuntungan dengan menginvestasikan kembali keuntungan yang diterima.
Jika investor mengambil keputusan pertama, berarti
dia tidak mengubah portofolio. Keputusan demikian akan menghadapi dua
kemungkinan. Pertama, GBP melemah dalam jangka waktu tertentu. Bila ini
terjadi, investor bisa bertahan sampai harga mendekati USD 1.8850 kembali,
kemudian melakukan cut loss (memperkecil kerugian) sebelum merugi lebih besar.
Sebenarnya investor masih bisa memetik keuntungan, jika berhasil melikuidasi
harga-harga tertentu diatas USD 1.8850. kemungkinan kedua, kurs GBP terus
menguat. Kalau ini yang terjadi, investor bisa melakukan profit taking (memetik
keuntungan) selama melakukan hold, dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan
sebesar sesuai yang direncanakan.
Bila
keputusan kedua yang diambil investor, berarti dia cukup puas dengan keuntungan
USD 95 (tanpa menginap). Dengan keputusan ini investor menikmati ROE 95%.
Keputusan ini cukup menguntungkan bila investor mempunyai cukup informasi bahwa
GBP sulit untuk menguat lagi.
7. Interaksi Antara Pasar Uang dan Pasar Valas
Terjadinya arus
integrasi pasar keuangan global menyebabkan keuangan global memiliki interaksi
antara pasar uang dan pasar valas antara lain :
A. Dengan
adanya pasar valas tidak dapat dihindari mengingat perdagangan mata uang
disetiap pasar uang suatu Negara yang terjadi adalah turunan dari fungsi uang
sebagai Store Of Value untuk
memfasilitasi perdagangan barang dan jasa yang terjadi antar Negara.
B. Transaksi
yang terjadi di pasar valas merupakan sarana lalu lintas modal yang berfungsi
untuk ”Smoothing” kesenjangan dana
tabungan dan investasi pasar uang yang terjadi dalam suatu perekonomian Negara.
No comments:
Post a Comment