Monday 2 May 2011

Pasar Uang dan Valas


LATAR BELAKANG

Globalisasi di bidang ekonomi barangkali kini menjadi kerangka acuan dan sekaligus contoh yang saat ini paling jelas bisa menggambarkan bagai-mana sebuah kekuatan global bisa berdampak pada banyak aspek kehidupan. Dengan kata lain, proses globalisasi keuangan tidak lagi bersifat komplementer terhadap perdagangan dan investasi internasional, namun telah memiliki ruang tersendiri.
Saat ini perdagangan hanya sedikit memakai uang, karena uang telah menjadi barang dagangan itu sendiri. Sebagai gambaran, jika pada tahun 1986 hanya $188 miliar yang ditransaksikan setiap harinya oleh para pedagang valas di New York, London, dan Tokyo, maka jumlah ini telah meningkat drastis menjadi hampir $1,5 triliun di tahun 1995, dan terus bertambah dari tahun ke tahun. Di samping perdagangan valas, inovasi-inovasi yang dilakukan di bidang keuangan banyak memunculkan produk-produk keuangan lain yang relatif baru seperti obligasi.
Sebagai dampak dari globalisasi sebagaimana ilustrasi di atas, akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan di tanah air kita perusahaan-perusahaan yang melakukan bisnisnya di bidang perdagangan valas baik untuk underlying asset maupun produk-produk turunannya (derivatif).

Valuta asing itu sendiri diperlukan dalam  pasar uang untuk membayar kegiatan ekspor impor, hutang luar negeri. Dan di pasar uang juga diperjualbelikan instrumen kredit jangka pendek.  Kredit yang dimaksud bisa berupa kredit harian (On Call), kredit bulanan (Prolongasi) maupun kredit tiga bulanan (Belening). Oleh karena kredit yang diperjualbelikan kurang dari satu tahun, maka disebut kredit jangka pendek.Dengan adanya pasar uang bisnis pun dipermudah sehingga menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar. Pasar Uang bagi suatu Perusahaan atau lembaga-lembaga lainnyasudah menjadi target untuk kelancaran bisnis dan untuk mengembangkan bisnis. Seperti halnya dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar uang dari segi tinjauan terdiri dari permintaan dan penawaran. Yang dimaksud dengan penawaran uang disini ialah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, yaitu yang terdiri dari uang kartal dan uang giral. Sedangkan yang dimaksud dengan permintaan akan uang, dilain pihak, ialah kebutuhan masyarakat akan uang tunai.

Berdasarkan Latar Belakang, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
RUMUSAN MASALAH
1.       Apakah pengertian dari Pasar Uang?
2.       Apa tujuan dari Pasar Uang?
3.       Sebutkan apa saja Instrumen Pasar Uang!
4.       Jelaskan apa pengertian dari Pasar Valas!
5.       Sebutkan Jenis-jenis transaksi apa saja yang termasuk dalam Pasar Valas!
6.       Bagaimana interaksi yang terjadi pada Pasar Uang dan Pasar Valas?

TUJUAN
Berdasarkan Rumusan Masalah yang dikemukakan, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.       Untuk mengetahui pengertian dari Pasar Uang itu sendiri
2.       Untuk mengetahui apa tujuan dari Pasar Uang
3.       Untuk mengetahui apa saja instrument Pasar Uang
4.       Untuk mengetahui apa pengetian Pasar Valas
5.       Untuk mengetahui Jenis-jenis transaksi apa saja yang termasuk dalam Pasar Valas
6.       Untuk mengetahui interaksi yang terjadi pada Pasar Uang dan Pasar Valas.




MANFAAT
Ø  Manfaat penelitian
¡  Bagi pelaku pasar valuta asing Indonesia
l  Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu bahan informasi dan acuan bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasi dipasar valuta asing sehingga menambah kepekaan terhadap berbagai peristiwa yang dapat mempengaruhi fluktuasi kurs valuta asing.
¡  Bagi peneliti selanjutnya
l  Sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pasar valuta asing.


BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Pasar Uang ( Pasar Abstrak)
Sesuai dengan namanya pasar uang adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana atau surat-surat berharga yang mempunyai jangka waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga perbankan. Pasar uang sering juga disebut pasar kredit jangka pendek.
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan pengusaha untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Dengan demikian pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut :
1.   Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
2.  Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan dengan membeli sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU); dan
3.    Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.

2.      Tujuan Pasar Uang
Tujuan Pasar Uang adalah untuk memberikan alternatif, baik bagi lembaga keuangan bank maupun bukan bank untuk memperoleh pendapatan bunga. Hal tersebut karena dana yang diinvestasikan di pasar uang adalah kelebihan dana sementara dan biasanya dibutuhkan dana dalam waktu singkat untuk membayar pajak, gaji, dan deviden. Dengan alasan ini maka para investor pasar uang sangat sensitive terhadap resiko.
Jenis-Jenis Risiko Investasi Bagi Investor
1.        Risiko pasar. Risiko yang berkaitan dengan turunnya nilai surat berharga dan tingkat bunga naik mengakibatkan investor mengalami capital loss.
2.        Risiko investmen. Risiko yang memaksa investor menempatan pendapatan yang diperoleh dari tingkat bunga kredit atau surat berharga ke investasi yang berpendapatan rendah akibat turunnya tingkat bunga.
3.        Risiko gagal bayar. Risiko yang terjadi akibat tidak mempunyai peminjam memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan.
4.        Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya harga-harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas pendapatan yang diterimanya. Oleh karena itu risiko inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli.
5.        Risiko valuta. Yaitu kerugian yang terjadi akibat adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang asing.
6.        Risiko politik. Kemungkinan terjadi karena adanya ketentuan perundangan yang mengakibatkan turunnya pendapatan yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
7.        Marketability atau Liquidity risk. Risiko dapat terjadi apabila instrumen pasar uang sulit dijual kembali sebelum jatuh tempo.

3.      Instrumen Pasar Uang
Jenis-jenis Instrumen diperdagangkan di Indonesia saat ini adalah :
1.        Pasar Uang antar Bank, adalah transaksi untuk menyerahkan sejumlah kelebihan dana dari suatu Bank kepada Bank yang lain, di mana Bank yang menerima dana sedang kalah kliring. Kalah kliring artinya sebuah Bank yang kekurangan dana untuk membayar kepada nasabahnya.
2.        Sertifikat Bank Indonesia (SBI), SBI adalah sejenis surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral dan ditujukan untuk dibeli oleh Bank Umum dengan nilai nominal yang sangat besar. Tujuan bank Indonesia mengelurkan SBI untuk mengurangi peredaran uang di dalam masyarakat.
3.        Sertifikat Deposito, SD adalh deposito berjangka dimana jenis simpanannya dapat dijualbelikan.
4.        Call Money, Call Money adalah pinjaman yang singkat antar bank yang sewaktu-waktu ditarik dengan jangka waktu berkisar antara 1 hari s/d 1 minggu.
5.        Commercial Paper, adalah surat utang tanpa jaminan dengan jangka waktu 2 hari s/d 270 hari.
6.        Repurchase Agreement, adalah penjualan suatu surat berharga disertai komitmen dari penjual bahwa penjual akan membeli kembali surat berharga tersebut pada waktu dan harga tertentu.
7.        Treasury Bills, adalah surat utang yang diterbitkan oleh Negara dengan jangka waktu kurang dari 90 hari – 1 tahun.
8.        Promissory Notes, adalah surat sanggup bayar yang membuktikan adanya utang piutang jangka pendek  antara kreditur dan debitur.
Sedangkan yang diperdagangkan secara Internasional antara lain :
1.        Treasury bills
2.        Commercial paper
3.        Negotiable certificate of deposits
4.        Banker’s acceptance
5.        Bill of exchange
6.        Repurchase agreement
7.        Fed funds
4.      Pengertian Pasar Valas
Foreign Forex (Forex) atau dalam pengertian bahasa Indonesia disebut sebagai Valuta Asing (Valas) adalah suatu mata uang tertentu yang dimiliki oleh negara lain sebagai alat pembayaran yang sah. Valuta asing mempunyai suatu arti apabila Valuta tersebut ditukarkan oleh negara lain tanpa batasan.
            Pasar Valuta asing (Valas) adalah pasar keuangan tempat terjadinya transaksi Valas dalam berbagai bentuk dan mempunyai peran penting dalam perekonomian, terutama dengan terjadinya arus integrasi pasar keuangan global. Keberadaan pasar valas tidak dapat dihindari mengingat perdagangan mata uang yang terjadi adalah turunan dari fungsi uang sebagai Store of Value dan diperlukan untuk memfasilitasi perdangan barang dan jasa yang terjadi antar negara. Disamping itu, transaksi yang terjadi di Pasar Valas juga merupakan saran lalu lintas modal yang berfungsi untuk ‘smoothing’ kesenjangan dana tabungan dan investasi yang terjadi dalam suatu perkonomian. Namun, konsep borderless  dari lalu lintas modal yang bergerak sesuai dengan keuntungan yang didapat juga menyebabkan pergerakan dana menjadi sensitif terhadap persepsi dan ekspektasi pelaku pasar. Kondisi ini menyebabkan diperlukannya Pasar Valas yang dalam dan efisien sehingga dapat menyerap gejolak yang terjadi.

Pelaku ekonomi yang utama dalam pasar Valas dapat digolongkan menjadi :
1)        Individu
Individu-individu yang bermain di pasar valas terdorong oleh kebutuhan bisnis dan pribadinya. Kebutuhan pribadi misalnya seseorang ingin mengirim sejumlah uang kepada familinya di luar negeri. Kebutuhan bisnis muncul apabila seseorang terlibat dalam bisnis Internasional. Contohnya Importir individu.
2)        Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan Bank investasi.
3)        Perbankan
Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya. Istilah teknis untuk menyebut para pedagang ini adalah exchange dealer atau exchange trader.

4)        Bank Sentral
Bank sentral memasuki pasar valas dengan tujuan utama bukan untuk memperoleh laba atau menghindari resiko dari operasi valas yang dilakukannya. Tujuan utama Bank Sentral adalah mempengaruhi nilai mata uangnya dan nilai mata uang penting lain agar bergerak sesuai dengan nilai yang menurut Bank Sentral sesuai dengan kepentingan ekonomi dan negaranya.
5)        Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilimdungi di pasar valas.
6)        Pialang Pasar Valas
Pialang pasar valas adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valas di pasar valas. Untuk jasa perantara, pialang mengenakan biaya yang telah disepakati, yang disebut brokerage. Salah satu modal dasar pialang adalah penguasaannya atas informasi pasar. Informasi sempurna karena dapat mempertemukan berbagai pelaku pasar valas inilah yang membuat pasar valas menjadi pasar yang efisien.
5.      Jenis-Jenis Transaksi Valas
Berkembangnya pasar valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku dan volume transaksi saja, namun juga memunculkan variasi jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar valas adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap, dan option. Selain itu terdapat berbagai turunan dan kombinasi dari jenis transaksi derivative tersebut diatas yang disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pelaku pasar atau investor. Namun, dipasar valas-rupiah pasar transaksi selain spot, forward, dan swap belum berkembang cukup dalam.
1.        Transaksi spot
yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi penjual untuk menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran (mata uang domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya kontrak. Transaksi spot juga memungkinkan untuk diselesaikan (settle) pada hari yang sama, atau lebih dikenal dengan today settlement, atau diselesaikan pada keesokan harinya, atau dikenal dengan tomorrow settlement.
2.        Transaksi forward
yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement (penjual menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran) pada saat tertentu (lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak yang diperjanjikan dengan harga/kurs forward sebesar kurs spot ditambah premi forward (dengan asumsi mata uang domestik akan terdepresiasi pada saat kontrak forward jatuh tempo.
3.        Transaksi swap
yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah transaksi membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual valas. Sebaliknya, transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas yang diikuti oleh transaksi forward beli valas. Transaksi swap umumnya digunakan sebagai fasilitas lindung nilai aset dari risiko fluktuasi kurs. Disamping jenis transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang diperdagangkan juga bermacam-macam. Namun, mata uang asing paling banyak diperdagangkan di pasar valas adalah hard currencies seperti US dollar dan euro.

6.      Margin Trading
A.    Definisi dan Pengertian Margin Trading
Dalam dunia forex margin trading merupakan bagian yang sangat penting dan harus wajib dipahami setiap investor. Bisa dianggap margin merupakan darah kehidupan (life blood). Di pasar saham, margin merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang saham kepada investor. Dikatakan fasilitas, karena memang perusahaan pialang saham memberikan semacam pinjaman kepada investor. Namun, pinjaman ini tidak harus dikembalikan secara terjadwal, sebagai pinjaman dari Bank. Investor baru mengembalikan bila berhasil menjual saham yang dibelinya dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang dibelinya. Atau sebaliknya, berhasil melikuidasi posisi jualnya (short selling), dengan membeli dengan harga lebihrendah dari harga jual. Sebagai imbalan atas fasilitas yang disediakan perusahaan pialang berjangka itu, investor harus membayar bunga pinjaman dan fee.
Di pasar forex, margin bukan merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan pialang berjangka. Artinya, perusahaan pialang berjangka tidak perlu “menalangi” kebutuhan dana investor yang melebihi dana yang dimilikinya untuk berinvestasi. Konsep yang berbeda ini disebabkan pada perdagangan forex atau umumnya future market tidak memerlukan penyerahan (non-delivery) barang yang menjadi subjeknya misalnya saham. Margin dalam perdagangan forex merupakan uang jaminan yang disetorkan investor kepada perusahaan pialang berjangka, agar investor bisa melakukan transaksi melalui perusahaan pialang berjangka tersebut.
Harga pasar GBP 1 = USD 1.8850
Beli: USD 10,000 (1 lot)
Nilai transaksi : Rp USD 18,850 (USD 10,000 x GBP 1.8850
Initial margin : 1 %
Dibutuhkan dana : USD 100 ( 1 % x USD 10,000
Ketika harga pasar GBP 1 = USD 1,8950
Jual: USD 10,000 (1 lot)
Diperoleh hasil: USD 18,950 (USD 18,950-USD 18,850)
Rate of Return: 100% (USD 100/USD 100 x 100%)

Disini kita melihat investor melakukan open position dengan membeli 1 lot GBP (USD 10,000) dimana harga GBP adalah USD 1,8850. Dengan demikian, dana yag dibutuhkan adalah USD 18,850, atau investor harus menyetor dana sebesar itu sebagai modal transaksi 1 lot GBP. Tapi, karena perdagangan dilakukan dengan sistem margin, dan margin yang ditetapkan adalah 1 % dari nilai kontrak, maka investor cukup menyetor modal USD 100(1% x USD 10,000). Lalu dari mana dana yang USD 9,900? Karena dalam future trading tidak ada penyerahan maka tidak diperlukan kekurangan dana tersebut. Jadi untuk membeli GBP senilai USD 10,000 itu, investor cukup menyediakan dana USD 100. Sedang dalam perdagangan saham, untuk bisa bertransaksi saham senilai USD 100,000, investorharus menyetor margin USD 50,000. Kekurangannya USD 50,000 akan dipinjam dari perusahaan pialang saham.
Dalam UU No. 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, margin didefinisikan sebagai sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan nasabah kepada pialang berjangka, pialang berjangka kepada anggota kliring berjangka, atau anggota kliring berjangka kepada lembaga kliring berjangka, untuk mejamin pelaksanaan transaksi kontrak berjangka. Margin disetorkan untuk setiap amanat nasabah yang ditempatkan kepada pialng berjangka. Hal itu bertujuan sebagai jaminan pelaksanaan transaksi kontrak berjangka yang dibuat berdasarkan amanat tadi.

B.     Jenis-Jenis Margin
Meskipun dikatakan margin merupakan dana yang harus disetor oleh investor, namun jumlah setoran tersebut berbeda-beda untuk setiap jenis margin. Kalau begitu, ada banyak jenis margin? Memang demikianlah adanya. Berikut akan dibahas satu per satu jenis-jenis margin tersebut.
            Initial marginoroginal margin. Dalam bahasa Indonesia initial margin biasa disebut margin awal, yaitu sejumlah uang yang disetor oleh investor pada saat pembukaan account. Jumlahnya sesuai kesepakatan awal yang dibuat antara investro dengan dengan pialang berjangka, biasanya dinyatakan dalam persentase dari nilai kontrak. Dalam commodity future lazimnya initial margin ditetapkan berkisar 5 – 10% dari nilai kontrak, waktu, dan gejolak harga yang terjadi. Dalam perdagangan forex initial margin ditetapkan 1% dari nilai kontrak. Jadi lebih kecil dari initial margin pada perdagangan komoditi berjangka. Karena dalam perdagangan forex nilai kontrak ada dua, yaitu size besar USD 100,000 dan size kecil 10,000 maka besar nilai initial margin pada perdagangan forex adalah USD 1,000 (Rp. 10.000.000) atau USD 100 (Rp. 1.000.000), jika kurs rupiah ditetapkan Rp.10.000 per dollar AS.

Variation margin. Dalam bahasa Indonesia istilah yang digunakan adalah margin sela, yaitu merupakan tambahan margin yang disetor karena besaran margin selanjutnya telah berada dibawah besarab margin awal, sebagai akibat pergerakan harga yang berlawanan dengan yang diperkirakan semula.

Maintenance margin. Istilah yang digunakan dalam bahasa Indonesia adalah margin minimum. Margin ini merupakan besaran nilai yang harus dijaga atau dipelihara oleh investor dalam melakukan transaksi. Umumnya margin minimum ini ditetapkan sekitar 75% - 80% dari margin awal.

Margin Call. Jenis margin ini mirip dengan margin sela, yaitu Jumlah dana yang harus disetro kembali oleh investor. Hanya saja, dalam margin call setoran dana harus dilakukan jika dana yang dioutstanding sudah berada di bawah maintenance margin, bukan initial margin. Jika investor mendapat margin call berarti investor harus menambah dananya sampai ke level initial margin, kalau tidak dilakukan, posisinya akan ditutup oleh perusahaan pialang.
C.    Strategi Margin Trading
Kita sudah sampai pada pembahasan mengenai bagaimana kita menghitung keuntungan atau kerugian dalam transaksi dengan sistem margin trading. Kali ini kita meningkat pada topik strategi menghadapi transaksi margin trading.
Dalam kasus posis GBP menguat menjadi USD 1,8950, apa yang harus dilakukan investor? Melikuidasi? Menahan? Atau adakah keputusan lain? Dalam posisi demikian sebenarnya ada tiga strategi yang bisa diambil, yaitu :
1.      Tidak mengambil keputusan apa-apa (hold/menahan)
2.      Melikuidasi dan mengambil keuntungan bersih USD 95
3.      Melipatgandakan keuntungan dengan menginvestasikan kembali keuntungan yang diterima.

Jika investor mengambil keputusan pertama, berarti dia tidak mengubah portofolio. Keputusan demikian akan menghadapi dua kemungkinan. Pertama, GBP melemah dalam jangka waktu tertentu. Bila ini terjadi, investor bisa bertahan sampai harga mendekati USD 1.8850 kembali, kemudian melakukan cut loss (memperkecil kerugian) sebelum merugi lebih besar. Sebenarnya investor masih bisa memetik keuntungan, jika berhasil melikuidasi harga-harga tertentu diatas USD 1.8850. kemungkinan kedua, kurs GBP terus menguat. Kalau ini yang terjadi, investor bisa melakukan profit taking (memetik keuntungan) selama melakukan hold, dan kemungkinan bisa mendapatkan keuntungan sebesar sesuai yang direncanakan.

Bila keputusan kedua yang diambil investor, berarti dia cukup puas dengan keuntungan USD 95 (tanpa menginap). Dengan keputusan ini investor menikmati ROE 95%. Keputusan ini cukup menguntungkan bila investor mempunyai cukup informasi bahwa GBP sulit untuk menguat lagi.

7.      Interaksi Antara Pasar Uang dan Pasar Valas
Terjadinya arus integrasi pasar keuangan global menyebabkan keuangan global memiliki interaksi antara pasar uang dan pasar valas antara lain :
A.    Dengan adanya pasar valas tidak dapat dihindari mengingat perdagangan mata uang disetiap pasar uang suatu Negara yang terjadi adalah turunan dari fungsi uang sebagai Store Of Value untuk memfasilitasi perdagangan barang dan jasa yang terjadi antar Negara.
B.     Transaksi yang terjadi di pasar valas merupakan sarana lalu lintas modal yang berfungsi untuk ”Smoothing” kesenjangan dana tabungan dan investasi pasar uang yang terjadi dalam suatu perekonomian Negara.

No comments:

Post a Comment