Wednesday, 15 January 2020

Sekilas Kerja Baru

Hampir setahun setelah Lulus CPNS Kabupaten Mamuju Tengah 2018.
Menjadi seorang perantau dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Awalnya saya tidak mempunyai keinginan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil, tetapi pada akhirnya saya kembali berfikir bahwa menjadi Pegawai Negeri adalah satu dari banyaknya pekerjaan sebagai sebuah pengabdian yang tertinggi untuk Bangsa dan Negara Indonesia.

Sekilas tentang Badan Keuangan Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat.


 
Kantor Badan Keuangan (BK) Kabupaten Mamuju Tengah dibentuk sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas Pelayanan Publik yang diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Mamuju Tengah No. 04 Tahun 2015 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah. Entitas berkedudukan di Jalan Tammauni Pue Ballung, Kompleks Kawasan Terpadu Mandiri (KTM), Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah.

Kantor Badan Keuangan (BK) Kabupaten Mamuju Tengah mempunyai tugas dan fungsi Merencanakan, Melaksanakan Dan mengkordinasikan Pedoman Dan petunjuk Teknis Penyusunan, Perubahan, Perhitungan anggaran pendapatan dan belanja daerah, penetapan target penerimaan melalui Pendapatan Asli daerah (PAD) dan Pengelolaan Aset Daerah serta Pembinaan Administrasi Keuangan Daerah yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Visi :

”Terwujudnya Mamuju Tengah yang Lebih Maju, Berdaya Saing dan Religius”.
Misi Kantor Badan Keuangan (BK) Kabupaten Mamuju Tengah ditetapkan sebagai berikut :
Tersedianya Layanan Pengelola Keuangan Dan Pendapatan Daerah Yang Bermutu Dan Akuntable

Sunday, 12 January 2020

Keputusan Fasilitas


KEPUTUSAN FASILITAS
Keputusan fasilitas sangat penting bagi bisnis operasi keputusan ini membuat pembatasan secara fisik (physical constraints) terhadap jumlah yang dapat diproduksi dan memerlukan modal yang langka. Keputusan fasilitas umumnya dibuat pada tingkat korporasi paling tinggi meliputi manajemen puncak (top management) dan dewan direksi (board of direction). Diperlukan komitmen fasilitas untuk membatasi segala keputusan kapasitas lainnya. Setelah keputusan fasilitas dibuat, maka keputusan kapasitas sisanya harus dibuat di dalam fasilitas yang tersedia. Cara menentukan keputusan fasilitas terdiri dari strategi fasilitas, jumlah kapasitas, jumlah unit, saat dibutuhkannya penambahan fasilitas, jenis-jenis unit dan analisis strategi fasilitas.

A.    Strategi Fasilitas
Strategi fasilitas adalah salah satu bagian utama dari strategi operasi. Karena keputusan-keputusan fasilitas utama mempengaruhi sukses dalam persaingan, maka keputusan fasilitas perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari strategi total operasi dan tidak sekedar sebagai suatu rangkaian keputusan penganggaran modal kecil.
Strategi Fasilitas umumnya mempertimbangkan jumlah kapasitas, saat kapasitas dibutuhkan, dan lokasinya di dalam jangka panjang. Unsur-unsur strategi fasilitas ini perlu dipertimbangkan secara padu dan dipengaruhi oleh faktor - faktor berikut:
1.      Prakiraan permintaan (forecast of demand)
2.      Biaya fasilitas
3.      Kemungkinan perilaku pesaing
4.      Strategi bisnis
5.      Pertimbangan Internasional

B.     Jumlah Kapasitas
Salah satu dari strategi fasilitas adalah jumlah kapasitas yang disediakan dalam kaitannya dengaan permintaan yang diterapkan. Salah satu bagian dari keputusan fasilitas ialah jumlah kapasitas yang harus disediakan dikaitkan dengan permintaan yang diharapkan.

Hal ini dapat digambarkan dengan gagasan “bantalan kapasitas” (capacity cushion) yang didefnisikan sebagai:

                                 Bantalan kapasitas = Kapasitas - Permintaan Rata-Rata

Karena bantalan kapasitas dinyatakan dengan perbandingan terhadap tingkat permintaan rata-rata, maka bantalan positif menyediakan kapasitas lebih diatas permintaan rata-rata dan bantalan negatif berarti bahwa permintaan rata-rata melebihi kapasitas.

C.    Jumlah Unit 
Setelah memutuskan tingkat kapasitas yang harus disediakan, suatu strategi kapasitas juga membahas masalah, yakni besarnya setiap unit kapasitas yang harus disediakan. Masalah ini sudah barang tentu melibatkan keekonomisan skala. Keekonomisan skala didasarkan atas gagasan bahwa unit-unit yang besar lebih ekonomis karena biaya tetap dapat disebar pada lebih banyak unit produksi. Keekonomisan ini timbul karena beberapa alasan. Pertama biaya pembangunan dan pengoperasian peralatan produksi tidak meningkat secara linier terhadap volume. Suatu mesin dengan tingkat keluaran dua kali pada umumnya lebih kecil ketimbang membeli dan mengoperasikan suatu mesin yang keluarannya setengah dari mesin pertama.

D.    Saat Dibutuhkannya Penambahan Fasilitas
Unsur lain strategi fasilitas ialah kapan dibutuhkan penambahan kapasitas. Pada dasarnya ada dua strategi dalam hal ini yaitu
1.      Kuasai dulu persaingan (Premp the competition). Dalam hal ini perusahaan akan memimpin pasar, dengan membangun kapasitas sebelum saat dibutuhkan.
2.      Tunggu dan lihat (Wait and see). Dalam hal ini perusahaan akan menunggu menambah kapasitas sampai permintaan berkembang dan kebutuhan menjadi jelas. Akibatnya, perusahaan akan mengikuti pendahulunya, serta mengambil strategi yang berisiko lebih rendah.

E.     Jenis-Jenis Unit
v  Berfokus Pada Produk (57%)
v  Berfokus Pada Pasar(31%): Ditempatkan di pasar yang dilayaninya. Pabrik yang memerlukan tanggapan cepat pelanggan atau produk pesanan yang menanggung beban transportasi tinggi.
v  Berfokus Pada Proses (9%) : Seringkali memproduksi komponen atau suku cadang yang dikirimkan fasilitas lainnya guna diperoses atau dirakit lebih lanjut.
v  Tujuan Umum (3%) : Bisa memproduksi beberapa jenis produk dan menggunakan proses yang berbeda.

F.     Analisis Strategi Fasilitas
Analisis strategi faslitas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1.      Membangkan ukuran kapasitas fasilitas terdiri dari : 
    .      Ukuran agregat
  .    Pengaruh Bauran Produk
  .    Kebijakan Operasi
  .    Kapasitas bertahan dan puncak
2.      Susun prakiraan permintaan yang akan datang
3.      Hitung kebutuhan akan fasilitas
4.      Cari alternatif- alternatif
5.      Evaluasi alternatif
6.      Ambil keputusan